"SELAMAT DATANG di YALIDAku.blogspot.com SEMOGA ANDA MENDAPATKAN MANFAAT DARI ARTIKEL- ARTIKEL YANG ADA.., SELAMAT MEMBACA"

Selasa, 07 Juni 2016

BELAJAR JUDO



De ashi Barai adalah salah satu teknik bantingan yang dipelajari di Jujitsu. Teknik bantingan De ashi Barai menggunakan kaki sebagai salah satu faktor keberhasilannya menjatuhkan lawan dengan cara sapuan kaki.  Dengan demikian teknik bantingan ini dapat dikategorikan sebagai salah satu teknik bantingan dengan menggunakan kaki. Teknik bantingan De ashi Barai dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Tangan tori menarik tangan uke untuk merubah keseimbangan (kuzushi) uke.
Pada  saat uke merubah posisi kaki (karena adanya tarikan tangan),  maka secara bersamaan tori menempatkan telapak kakinya di mata kaki uke (lawan).
Dengan harmonisasi tarikan tangan ke arah samping dan sapuan kaki, maka tori dapat menjatuhkan uke (lawan) ke arah samping.
 
Teknik bantingan atau lemparan ini merupakan salah satu teknik yang dipelajari di Jujitsu. Teknik ini menggunakan pinggul sebagai bantuan. Sehingga teknik bantingan Hane Goshi dapat dikategorikan sebagai bagian dari teknik bantingan pinggul. Adapun pelaksanaan bantingan Hane Goshi adalah sebagai berikut :
Posisi tangan tori (yang akan membanting) berada pada salah satu lengan GI uke (lawan). Posisi tangan ini akan membantu tori dalam rangka merubah keseimbangan uke.
Ketika keseimbangan uke telah berubah (biasanya ditandai dengan berubahnya posisi kaki) karena adanya tarikan dari tori, maka selanjutnya tori akan memindahkan salah satu kaki dengan lutut sedikit ditekuk. Postur tubuh tori tetap tegak dan hampir sejajar dengan posisi uke (lawan).
Dengan bantuan tarikan tangan dan gerakan pinggul maka tori dapat melempar uke ke arah depan atau samping.
Bantingan atau lemparan Uki-Goshi adalah salah satu dari sekian banyak bantingan yang dipelajari di Jujitsu. Teknik bantingan ini termasuk salah satu bantingan yang juga memanfaatkan pinggul. Tahapan pelaksanaan bantingan ini adalah :
Posisi tangan Tori (yang akan membanting) berada di salah satu lengan uke (lawan). Posisi tangan ini berguna untuk menjatuhkan keseimbangan (Kuzushi) uke.
Ketika uke melakukan dorongan ke arah tori, maka tori melangkahkan kaki ke arah uke dan meraih posisi belakang leher atau badan uke (pada beberapa kasus posisi ini dapat berada di leher atau belakang badan uke).
Posisi kaki dan badan tori berada sejajar dengan uke dimana untuk mendapatkan efisiensi tenaga maka posisi tori diusahakan lebih pendek dari posisi uke.
Dengan harmonisasi antara tarikan tangan dan pinggul maka tori dapat melempar atau membanting uke dengan baik dan benar.
Harai goshi adalah salah satu dari  lemparan atau bantingan yang dipelajari di Jujitsu. Harai Goshi juga merupakan salah satu dari  lemparan yang menggunakan bantuan pinggul pada saat melempar/membanting. Kata kunci untuk melaksanakan teknik bantingan ini adalah :
Posisi tangan Tori (yang akan membanting) berada pada lengan Uke (lawan). Posisi ini digunakan untuk mengatur keseimbangan (Kuzushi) uke.
Pada saat terjadi reaksi sedikit dorongan oleh uke, maka posisi kaki tori masuk dan berada sejajar dengan posisi badan uke dan dilanjutkan dengan sapuan  salah satu kaki uke dengan menggunakan bagian paha.
Bantingan/lemparan Morote Seionage adalah salah satu jenis bantingan yang menggunakan bahu. Bantingan jenis ini mempunyai penekanan pada kekuatan kedua tangan, dimana satu tangan tetap mencengkeram di lengan lawan dan tangan lainnya akan memposisikan pada kerah atau di bawah ketiak lawan. Kunci keberhasilan penggunaan teknik ini di dasarkan pada dua hal yaitu :
1. Posisi lawan (Uke) berada sejajar secara diagonal dengan tubuh yang akan mengambil bantingan (Tori) dan mengambil posisi semi-jongkok.
2. Tori akan menempatkan sikunya di bawah ketiak atau menempelkan tangan di dada Uke pada saat posisi yang tepat untuk membuang ke depan.
Teknik bantingan O-goshi dapat dikategorikan sebagai Koshi-waza, dimana teknik ini menintikberatkan peran sentral permainan pinggul  pada pelaksanaannya.
Dalam teknik ini, kuzushi (keseimbangan) adalah menarik uke (lawan) ke depan agar keseimbangan lawan menjadi berkurang. Tsukuri (memutar/sejajar dengan tubuh lawan) yang selanjutnya memutar pinggulnya sehingga berdiri sejajar dengan tubuh lawan.  Posisi tubuh diusahakan lebih pendek daripada tubuh lawan, keuntungan posisi ini adalah efisiensi dan efektivitas pelaksanaan bantingan. Pada saat membanting lawan lengan lawan tetap ditarik ke depan dan ke bawah dan dibantu dengan gerakan pinggul.

Orangtua sering bertanya, “Apakah kegiatan berlatih bela diri tepat untuk aktivitas anak saya dan pada usia berapa anak saya dapat mengikuti latihan beladiri?”
Jawabannya adalah pertama dari pertanyaan tersebut adalah iya, dan karena terdapat berbagai alasan, misalnya :
Sebagian orang-orang yang baru mengenal dan belajar beladiri menganggap bahwa berlatih beladiri tidak mempunya tujuan yang jelas. Beberapa orang mungkin juga berpikir bahwa beladiri adalah hanya bergantung pada fisik semata dan hanya untuk membela diri. Tetapi manfaat dari belajar dan berlatih beladiri terutama pada anak-anak dan remaja lebih dari perbaikan fisik semata.  Manfaat berlatih beladiri dapat memutar spectrum atribut fisik, mental dan social yang dapat ditingkatkan dan dipelajari melalui berlatih bela diri. Secara fisik dapat meliputi kebugaran tubuh, pembelaaan diri. Sedangkan manfaat mental dapat meliputi peningkatan kemampuan belajar, pengaturan tujuan, meningkatkan kedisiplinan. Sementara manfaat secara social dapat meliputi meningkatkan rasa persaudaraan, peningkatan harga diri, penghormatan terhadap sesama.
Berlatih bela diri secara tidak langsung akan menggunakan fisik , tujuan yang ingin dicapai dengan berlatih fisik adalah meningkatkan kemampuan jantung, meningkatkan kekuatan otot dan mengatur keseimbangan. Kesemuanya itu merupakan ketrampilan yang dapat diperoleh dalam berlatih bela diri dan dapat pula untuk menghindari terjadinya cedera, misalnya belajar jatuh yang baik pada teknik lemparan atau bantingan yang ada di judo, jiujitsu, aikido dan lain-lain.
Menurut American Council on Exercise menyarakan bahwa anak yang aktif secara fisik biasanya memiliki masalah kesehatan yang sedikit kronis dibandingkan dengan anak-anak yang kurang bergerak. Terlepas dari semua jenis bela diri yang diikuti, gerakan-gerakan latihan bela diri adalah kegiatan yang bagus. Walaupun tidak membakar kalori seperti kegiatan kebugaran lainnya, kegiatan bela diri menggerakkan semua sendi dan kelompok otot. Dimana hal ini dapat dimulai sejak pemanasan kemudian peregangan, diikuti dengan latihan yang teratur dan peregangan akhir latihan. Berlatih secara rutin dan teratur dapat memperbaiki kebugaran.
Manfaat lain dari berlatih bela diri adalah pemberdayaan kemampuan perasaan untuk membela diri dari adanya ancaman secara fisik. Berlatih bela diri lebih banyak di tekankan pada aspek berlatih menggunakan teknik pertahanan diri. Metode yang dianggap tepat dan bervariasi serta latihan dengan kedisiplinan dan teratur  akan lebih banyak memberikan pengaruh pada hasil akhirnya pada anak-anak. Banyak sekolah seni bela diri yang juga mengajarkan teknik yang cerdik pada anak-anak untuk menghindari terjadinya masalah atau konflik. Atau dengan kata lain anak-anak diajarkan untuk tidak melakukan tindakan fisik walaupun memiliki kemampuan bela diri.
Bela  diri juga dapat membantu menanamkan bagaimana anak-anak dapat fokus pada sesuatu hal. Bela diri dapat membantu meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi pada tugas dan menyelesaikan tugas tersebut. Materi kedisiplinan yang diajarkan pada tiap sekolah bela diri biasanya beragam dan dapat diterjemahkan ke dalam bidang kehidupan lainnya termasuk sekolah dan pekerjaan di rumah.
Tujuan utama berlatih bela diri adalah bagaimana menghormati sesama manusia. Berlatih memukul, menendang, membanting dan mengunci adalah sebuah pengantar bagaimana kepribadian seseorang dibentuk untuk berlatih menghormati sesama. Anak-anak belajar untuk patuh pada pelatih atau instruktur, menghormati senior dan menghormati sesama tingkatannya. Mereka belajar menghormati karena mereka juga ingin mendapatkan penghormatan yang sama.  Kualitas seni bela diri yang diberikan oleh instruktur lebih ditekankan pada penghormatan pada diri sendiri, orang tua, guru dan teman sebaya di setiap kesempatan.
Bela diri juga mengajarkan nilai-nilai yang terdapat pada pribadi anak untuk lebih percaya diri pada kemampuan yang dimilikinya. Secara umum, anak-anak yang telah belajar bela diri biasanya lebih percaya diri. Berlatih bela diri dengan menggunakan metode kenaikan tingkat dapat mendorong anak mencapai target yang terukur sehingga hal ini mampu mendorong psikologi anak lebih percaya diri. Anak-anak akan memiliki perasaan mempunyai prestasi karena telah menguasai salah satu atau beberapa teknik yang ada pada tingkatan sabuk tertentu.

Teknik jatuhan ini biasanya digunakan untuk melindungi diri atau anggota tubuh bagian belakang dari adanya dorongan atau lemparan yang dilakukan dengan melontarkan lawan setinggi dan sejauh mungkin sehingga bagian tubuh bagian belakang akan jatuh terlebih dahulu